Kepesertaan BPJS Kesehatan Perlu Ditingkatkan
Komisi IX DPR menggelar Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) dengan pakar kesehatan, Antono Suryoputro dan Prof Budi Hidayat, salah satunya untuk mendiskusikan kepesertaan dan kemitraan dunia usaha dalam JKN (Jaminan Kesahatan Nasional).
Wakil Ketua Komisi IX Syamsul Bachri mengatakan, Kita memang ingin agar peserta mandiri terus bertambah, karena kita anggap peserta mandiri adalah mereka yang memiliki kemampuan untuk membayar pelayanan kesehatan apalagi BPJS Kesehatan prinsipnya gotong royong.
”Oleh karena itu kita ingin bagaimana peserta mandiri bertambah, dan pada saat tertentu PBI dapat berkurang dengan kemampun masyarakat untuk menjaga dirinya semakin meningkat,” ujaranya di Gednung Nusantara I, DPR, Jakarta, Kamis (21/4/2016).
Lebih lanjut syamsul mengatakan, untuk menambah peserta mandiri perlu adanya langkah untuk memperbaiki pelayanan terlebih dahulu. “Karena terkadang masyarakat tidak mempersoalkan biaya selama pelayanannya baik,” tegasnya.
Selain itu, Komisi IX juga mencoba mendorong agar puskesmas terus diintergritasi sehingga kualitas pelayanan, sarana prasarana lebih baik dan SDM semakin bisa diandalkan, tingkat kepercayaan masyarakat pun meningkat.
“Kita ingin bagaimana pelayanan kesehataan itu semakin dekat dengan rumah, traportasinya murah dan mudah dijangkau. Ini tugas kita untuk membenahi puskesmas, agar masyarakat dapat terlayani dengan baik, dan beberapa penyakit sudah dapat diselesaikan dipuskesmas (FKTP) tanpa harus ke rumah sakit,”harapnya.
Selanjutnya ia mengatakan, masalah INACBG’s yang harus di review ulang, agar tidak merugikan Faskes tetapi dapat melayani masyarakat dengan palayanan yang terbaik. INACBG’s itu standard pembiayaan ditentukan oleh pemerintah untuk membayar fasilitas kesehatan yang melayani masyarakat, memang banyak Faskes (Fasilitas Kesehatan) yang menyoroti hal ini bahwa INACBG’s itu terlalu rendah.
“Nah inilah yang kita ingin dari para pakar yang kita undang hari ini, untuk membantu memberikan solusi bagaimana sebenarnya standard-standard harga yang ideal, agar tidak terlalu mahal tetapi juga menarik bagi Faskes untuk bisa memberikan pelayanan yang terbaik,” tuturnya.(rnm) Foto: Jay/od